Selasa, 16 Agustus 2011

MY "SEUNG GI"

ini dia aktor sekaligus penyanyi Korea,
jreng jreng jeng jeng 
LEE SEUNG GI
cowok ini ganteng dan manis , menurut ku :p
13 JANUARI '87











Sabtu, 13 Agustus 2011

SAJAK

Tak ada yang lebih menyakitkan daripada manatap kedua mata orang yang kamu cintai, lalu menemukan bayangan orang lain terpantul disana.

Jadi orang ketiga bukan sesuatu yang membanggakan.

Namun, kadang hati terlalu naif pada godaan bernama cinta. Tanpa bisa dicegah, tahu-tahu saja kamu terjebak dalam hubungan segitiga.

Kamu berusaha keluar, mencari jalan pulang. Kamu bahkan menumpuk banyak alasan untuk berhenti memikirkannya. Berhenti menginginkannya.

Sayangnya, terlambat....
kamu terlanjur mencintainya.

SUKA SUKA NGELANGGAR

dua motor nakal :p

Minggu, 07 Agustus 2011

SUJUD SYUKUR

terima kasih Tuhan atas segala nikmat dan karunia yang telah Kau berikan pada hambaMu ini

Sabtu, 06 Agustus 2011

ISENG-ISENG MENGHASILKAN

hari minggu pagi di kamar yang membosankan, 
mau ini males mau itu males.
so, akhirnya aku putuskan keluar menuju halaman,
eh ternyata ada pohon cemara yang baru aja dipotong sama ibu.
sstt, muncul sebuah inisiatif deh :p

 bahan-bahan :
1. daun cemara
2. kertas 
3. double tape
4. gunting

jreng .....
inilah hasilnya :p

motivasi cinta

tanamlah sebuah pohon cinta yang berdaun kesetiaan, berbunga ketulusan dan berakar kejujuran, siramlah dengan kasih sayang dan pupuklah dengan kepercayaan

PANDA

tampak depan

tampak samping kanan

tampak setengah samping kiri

 hehehe :D

wakakakak :D:D

 buakakakak :D:D:D

-boneka  panda, hadiah ulang tahun dari seseorang-

PANTAI TERINDAH DI BALI

padang bai

 pantai kuta

 pantai dreamland

pantai sanur

 pantai amed

pantai lovina

pantai candi dasa

RISAU

Kamis, 04 Agustus 2011

motivasi

"Jangan biarkan perahu hanyut tak berpenghuni nanti hanyutnya tidak singgah ke pelabuhan"

FOTO-FOTO SELEKSI ANGGOTA MP 34

hari raya kuningan 
nusa lembongan 
2009

karang segitiga
nusa lembongan

padang pandan
nusa lembongan

matahari di barat
saat pantai sepi

MP, bagian hidupku

Madyapadma Journalistic Park. Namanya aja udah keren :)
Madyapadma atau yang biasa disebut MP adalah salah satu ekstra besar di SMA Negeri 3 Denpasar.
Madyapadma itu berasal dari dua kata yaitu madya yang artinya tengah dan padma yang artinya teratai.
nah, jadi intinya Madyapadma artinya teratai yang ada di tengah kolam. Maknanya dalem banget, yaitu Madyapadma selalu berada di depan walaupun berada ditengah-tengah dalam suatu keadaan baik dan susah.

Kenapa ya aku milih MP ?
Karena aku suka. Cuma itu jawabanku. aku suka semua tentang MP.

MP sudah banyak memberi pengalaman yang berarti buat diriku sendiri. mulai dari temen-temen 34, kakak-kakak pengurus 33 dan Kak Ananta tercinta.
Semua yang telah aku lewati di MP, selalu terkenang buat diriku.
Di MP aku bisa belajar banyak hal yang sepastinya tidak akan aku dapetin di tempat lain.

Semoga MP semakin sukses dan terus maju !
1...2...3 M...P...TRISMA

AIR ASIN DALAM LAUTAN MUTIARA


Judul               : Kemiskinan dan Pemiskinan Bali
Penulis             : Dewa Ngurah Suprapta dkk.
Penerbit           : FKA GMNI BALI
Cetakan           : I, Maret 2003
Tebal               : vii + 87 halaman

Kemiskinan. Adalah keadaan yang tentu tidak diinginkan oleh setiap manusia dimanapun di dunia ini. Teknologi dan informasi semakin maju, seharusnya perekonomian bisa semakin membaik. Itu logikanya. Tapi semakin deru gemerincing dolar pariwisata membanjiri Bali. Bali justru semakin miskin, terpinggirkan dan akhirnya punah. Ibaratnya jalak Bali yang punah habitatnya. Itulah sedikit gambaran tentang isi sebuah buku yang berjudul “Kemiskinan dan Pemiskinan Bali”. Sebuah buku karangan Dewa Ngurah Suprapta dkk ini membuktikan bahwa Bali ternyata mempunyai sisi yang kelam dibalik keglamouranya. Tak lain dan tak bukan kemiskinan ditengah-tengah kemakmurannya. Bahkan orang Bali kini mulai berebut meninggalkan budaya agrarisnya.
Ditinjau dari segi redaksional, buku yang berisi kumpulan essay dari 7 orang penulis ini sangat membantu seseorang untuk mengetahui seberapa jauh keadaan Bali. Bali yang kini semakin miskin bertolak belakang dengan arus globalisasi yang seharusnya membuat Bali semakin kaya. Buku ini cocok dibaca untuk para pejabat pemerintah dan masyarakat dalam merangsang pertumbuhan perekonomian di Bali. Di dalamnya penulis juga menambahkan gambar-gambar kemiskinan di Bali lengkap beserta tabel jumlah rakyat miskin dalam periode tahun 2000 dan 2001.
Dari segi artisik, buku yang diterbitkan di Denpasar ini, nyaman dibaca. Font dan ukuran tulisannya terlihat jelas. Pada cover depan dan belakang terdapat potret rakyat miskin Bali. Tak ada gading yang tak retak, sama halnya dengan buku ini yang terdapat satu halaman paling belakang yang kosong tetapi terdapat tulisan halaman 87. Hal ini memang sepele tetapi kesannya tak ada gunanya. (IDP)

Konflik Tak Berujung Dalam Tulisan


Judul               : Yang Unik Yang Juara
Penulis             : I Gusti Agung Paramitha Eka Putri dkk
Penerbit           : Madyapadma Journalistic Park
Cetakan           : I, Februari 2010
Tebal               : v + 72 halaman

Subak, sebuah gading yang tak luput dari keretakan. Dunia mengenal masyarakat Bali sebagai seniman ulung. Buku ini membuktikan bahwa jiwa seni serta kentalnya budaya sudah sangat mengalir dalam pembuluh masyarakat Bali. Itulah sedikit gambaran tentang isi sebuah buku yang berjudul “Yang Unik Yang Juara”. Buku yang dicetak tahun 2010 ini merupakan kumpulan tiga karya ilmiah tulisan dari lima penulis muda yang tergabung dalam Madyapadma Journalistic Park SMA Negeri 3 Denpasar yang tentunya sempat mengukir prestasi. Ketiga karya tulis ilmiah ini sama-sama mengedepankan konsep budaya Bali sebagai salah satu upaya dalam pencegahan terjadi pencemaran udara yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer.
Buku yang diterbitkan oleh bersaman dengan 12 judul buku lainnya. Sungguh hal yang baru, sekumpulan siswa SMA sudah bisa membuat buku, editing sampai proses mencetaknya. Dari segi redaksionalnya, buku ini sangat membantu seseorang dalam mengetahui seberapa jauh masyarakat Bali mampu mengolah budaya dan seninya dalam kegiatan positif. Buku ini cocok dibaca untuk para pejabat pemerintah dan masyarakat dalam lebih melestarikan segala budaya Bali di zaman modern ini agar tidak ikut tergerus zaman.
            Dari segi artistiknya, buku ini lumayan nyaman dibaca. Font dan ukuran tulisannya jelas. Cover buku ini terlihat cukup menarik dengan warna kuning menyala. Tetapi acap kali, pembaca bisa merasakan kebosanan karena penulis tidak menambahkan gambar-gambar yang bisa membuat pembaca menjadi lebih tertarik. Terlepas dari itu, buku ini sangat berguna bila dijadikan refrensi untuk membuat karya tulis bagi siswa-siswa sekolah. (idp)

In Your Majesty, In Your Diffrent


Judul Film             : cin(T)a
Sutradara       : Sammaria Simanjuntak
Produksi            : Sembilan Matahari
Tahun Produksi           : 2009
Pemain       : Annisa (Saira Jihan), Cina (Sunny Soon)

Perbedaan, memang sering kali menjadi penghalang diantara semua celah kehidupan manusia. Perbedaan akan sering menjadi alasan seseorang untuk melakukan sesuatu yang ia inginkan walaupun hal tersebut merugikan orang lain. Nyatanya, di dunia ini perbedaan lah yang indah. Jika di dunia ini tidak ada perbedaan, pasti akan merasa bosan. Adanya perbedaan akan lebih baik daripada tiada sama sekali. Hal tersebut menjadi gambaran sebuah film yang bertemakan percintaan ini. Dimana sebuah perbedaan agama, suku dan adat yang menjadi penghalang besar perjalanan kisah cinta diantara manusia. Film yang berjudul ”cin(T)a” ini  mengisahkan cerita cinta dua orang manusia yang begitu menyentuh hati. Seorang laki-laki umat Kristiani, Cina , yang diperankan oleh Sunny Soon memulai kisah cintanya dengan perempuan yang lebih tua darinya, Annisa, yang beragama Muslim dengan darah Jawa yang kental mengalir ditubuhnya.

Sang sutradara mencoba mengolah emosi penonton dengan suasana yang begitu didramatisir. Di film ini tidak menampilkan kecengengan ataupun sifat melankolis dari pemeran tokoh, berbeda dengan film lain yang bertemakan sama. Inilah yang menjadi kelebihannya.  Efek yang digunakan dalam film ini begitu bagus. Dengan pemilihan setting di tempat-tempat menarik di sebuah sudut kota Bandung awal tahun 2000-an. Lighting yang digunakan pun cukup baik dengan pencahayaan yang seimbang.

Nah, cerita diawali dengan tokoh Sunny dari daerah asalnya Tapanuli yang berhasil mendapatkan beasiswa di fakultas Seni Rupa ITB, awal masuk kuliah ia bertemu dengan seorang seniornya bernama Annisa. Tokoh Annisa yang diperankan oleh Saira Jihan adalah seorang perempuan yang sejak dua tahun lalu melepaskan karier keartisannya di belantika perfilman Indonesia dan kini memilih fokus untuk menyelesaikan kuliahnya, hingga akhirnya ia diberikan tugas untuk membuat rancangan arsitektur sebuah rumah susun. Mereka berdua merajut pertemanan sampai pada akhirnya mereka saling jatuh cinta dan berpacaran. Awalnya, walaupun mereka berbeda agama, suku dan adat, percintaan mereka berjalan mulus. Konflik diawali dengan dengan peristiwa pengeboman beberapa gereja menjelang Hari Raya Natal. Mirisnya lagi, peristiwa tersebut dilakukan oleh pelaku umat Muslim.

Disinilah tokoh Sunny mulai mengalami kegundahan dan dilema yang cukup berat. Ia menganggap umat Muslim tidak bisa bersifat bersahabat dengan agamanya. Padahal sebelum kejadian tersebut, Sunny sudah belajar sholat sampai membuat ketupat, demi menunjukan keseriusannya menjalani cinta dengan Annisa. Sampai pada akhirnya, Annisa dijodohkan dengan laki-laki Muslim. Kisah merekapun diakhiri, dan memutuskan untuk berteman saja.

Selain itu, cover film ini cukup menarik dengan tampilan kedua tokoh utama yang menimbulkan kesan percintaan yang begitu kental dan dalam. Kombinasi warna pada cover pun sudah cukup seimbang dengan penggunaan typografi huruf yang sederhana. Namun sayang, suara tokoh pada film ini tidak begitu jelas terdengar. Tetapi dibalik semua itu, film ini dapat memberikan kontribusi yang baik bagi penonton karena mengajarkan realita sebuah perbedaan yang kerap tidak diinginkan. Melalui film ini, sutradara berpesan bahwa perbedaan akan lebih indah jika bisa melakukan sebuah pengorbanan untuk itu. Bagaimana ? Tertarik untuk menontonnya ?





Cinta di Dalam Gelas

Judul               : Cinta di Dalam Gelas
Penulis             : Andrea Hirata
Penerbit           : Bentang
Tebal               : 265 halaman
Terbit               : 2010

Berangkat dari pengalaman menghayati  praktek keseharian rakyat Belitong, Negeri Laskar Pelangi, tersirat keinginan buku ini untuk berdialog intrasosial dan cultural bersama anda. Anda barangkali tergugah bersama-sama membangun kehidupan yang lebih baik dengan cara masing-masing.

Di antara banyak penulis, tak banyak yang punya pikiran dan renungan. Tak sedikit dari mereka hanya pendaur ulang ulung. Unjuk kebolehan, pamer bacaan. Tak sedikit tulisan mereka terkesan menggurui, menganggap pembaca murid yang bodoh. Kesan tersebut pupus manakala membuka-buka halaman sebuah novel Cinta di Dalam Gelas, yang merupakan dwilogi novel yang berjudul Padang Bulan. Andrea Hirata, penulis novel ini memang tak hendak membuat buku ajar.  Tak tanggung Andrea melakukan riset sosial dan kultural selama bertahun-tahun demi menyempurnakan karyanya.
Novel ini berkisah tentang seorang wanita pendulang timah, Enong. Mulai dari ia berurusan dengan seorang preman pasar pagi, seorang laki-laki yang bercita-cita menjadi teknisi parabola sampai grand master tingkat dunia yang berasal dari Georgia. Novel ini banyak menampilkan kisah catur dan kebiasaan-kebiasaan unik orang Melayu kampung seperti hobi minum kopi para laki-laki. Andrea sangat jeli menggali hingga dapat menunjukkan secara jelas watak manusia Belitong dalam hubungannya dengan lingkungan.
Novel ini sesungguhnya mengisahkan bagaimana seorang perempuan menegakkan martabatnya dengan cara yang sangat elegan, tentang perspektif politik kaum marginal, dan tentang falsafah pendidikan yang dianut perempuan itu. Tak berlebih , agaknya, halaman-halaman novel ini bersinar karena nyala pemikiran sang penulis yang cerdas. Inilah novel yang dapat memberikan cerminan kehidupan, jelas ini memang bukan novel religius. Sungguh sangat bermanfaat jika anda dapat bergabung untuk membacanya.

i love go hyeon jeong-LADY MISHIL

Dari awal aku nonton The Great Queen SoenDoek beberapa tahun lalu, aku udah ngefans banget sama pemeran Lady Mishil. Orangnya sih emang jahat dan ambisius, tetapi dia punya sifat yang tenang dan selalu tampil mempesona. Go Hyeon Jeong cantik banget !


Catatan Ambisi Mr.Boy


Judul Film            : Diary of A Wimpy Kid
Sutradara            : Thor Freudenthal
Produksi              : Century Fox
Tahun Produksi : 2010
Durasi                   : 1 jam 32 menit
Pemain                 : Zachary Gordon, Robert Capron, Rachel Harris, Steve Zahn, Devon Bostick

Dengan ide cerita yang cukup brilian dan unik,  Thor Freudenthal berhasil mengangkat kisah tersebut dalam filmnya yang berjudul “Diary of A Wimpy Kid”. Sebuah film anak-remaja yang bertemakan persahabatan. Penonton akan dikenalkan dengan tokoh utama dalam film yang berdurasi 92 menit ini, Greg Heffley yang diperankan oleh Zachary Gordon, adalah seorang anak laki-laki yang baru akan bersekolah di sekolah menengah pertama. Greg adalah anak yang kuat, berani dengan obsesinya yang besar dalam benaknya untuk menjadi orang nomer satu dalam buku tahunan sekolahnya.  Hari-hari tokoh Greg tidak bisa lepas dari, Rowley Jefferson yang diperankan  oleh Robert Capron, anak laki-laki lugu dan hobi makan. Greg tiba-tiba berubah menjadi seorang remaja yang paranoid dan melakukan segala cara untuk memenuhi keinginannya, termasuk memperlakukan sahabatnya, Rowley dengan buruk.
Musik, suara tokoh maupun efeknya terdengar begitu jelas dan sesuai. Tak tanggung-tanggung film yang diproduksi oleh Century Fox ini berhasil lulus sensor pada tahun 2010. Penonton akan diajak ikut memahami pikiran dan pandangan anak seumuran Greg dalam menghadapi masalah-masalah hidupnya. Pendalaman karakter dari masing-masing pemain begitu baik dan terlihat natural. Suasana musim panas dan musim salju yang menjadi setting film ini begitu enak ditonton. Sinematografi film ini juga sangat baik, terbukti dengan lighting yang seimbang dan efek visualisasinya yang keren.  Selain itu, cover film ini dominan menggunakan warna biru terang yang cukup menarik dengan penggunaan typografi huruf begitu sederhana.

 Apa yang ditampilkan didalam jalan cerita film ini memang mampu mencuri perhatian penontonnya, khususnya para penggemar film keluarga. Ceritanya yang memang fokus terhadap kehidupan anak-anak yang sedang memasuki masa remaja memang sangat sempit untuk golongan tersebut saja, hal ini justru bagi sebagian penonton malah akan mengurangi ketertarikan mereka dan mengkategorikan sebagai tontonan anak-anak. Namun, diluar itu film ini merupakan sajian yang cukup berkualitas dengan kontribusinya yang baik bagi segala umur. Melalui film ini, sang sutradara berpesan bahwa jangan terlalu berambisi besar, jalani hidup ini seperti air mengalir. Bagaimana, tertarik untuk menontonnya ? (IDP)