Kamis, 04 Agustus 2011

In Your Majesty, In Your Diffrent


Judul Film             : cin(T)a
Sutradara       : Sammaria Simanjuntak
Produksi            : Sembilan Matahari
Tahun Produksi           : 2009
Pemain       : Annisa (Saira Jihan), Cina (Sunny Soon)

Perbedaan, memang sering kali menjadi penghalang diantara semua celah kehidupan manusia. Perbedaan akan sering menjadi alasan seseorang untuk melakukan sesuatu yang ia inginkan walaupun hal tersebut merugikan orang lain. Nyatanya, di dunia ini perbedaan lah yang indah. Jika di dunia ini tidak ada perbedaan, pasti akan merasa bosan. Adanya perbedaan akan lebih baik daripada tiada sama sekali. Hal tersebut menjadi gambaran sebuah film yang bertemakan percintaan ini. Dimana sebuah perbedaan agama, suku dan adat yang menjadi penghalang besar perjalanan kisah cinta diantara manusia. Film yang berjudul ”cin(T)a” ini  mengisahkan cerita cinta dua orang manusia yang begitu menyentuh hati. Seorang laki-laki umat Kristiani, Cina , yang diperankan oleh Sunny Soon memulai kisah cintanya dengan perempuan yang lebih tua darinya, Annisa, yang beragama Muslim dengan darah Jawa yang kental mengalir ditubuhnya.

Sang sutradara mencoba mengolah emosi penonton dengan suasana yang begitu didramatisir. Di film ini tidak menampilkan kecengengan ataupun sifat melankolis dari pemeran tokoh, berbeda dengan film lain yang bertemakan sama. Inilah yang menjadi kelebihannya.  Efek yang digunakan dalam film ini begitu bagus. Dengan pemilihan setting di tempat-tempat menarik di sebuah sudut kota Bandung awal tahun 2000-an. Lighting yang digunakan pun cukup baik dengan pencahayaan yang seimbang.

Nah, cerita diawali dengan tokoh Sunny dari daerah asalnya Tapanuli yang berhasil mendapatkan beasiswa di fakultas Seni Rupa ITB, awal masuk kuliah ia bertemu dengan seorang seniornya bernama Annisa. Tokoh Annisa yang diperankan oleh Saira Jihan adalah seorang perempuan yang sejak dua tahun lalu melepaskan karier keartisannya di belantika perfilman Indonesia dan kini memilih fokus untuk menyelesaikan kuliahnya, hingga akhirnya ia diberikan tugas untuk membuat rancangan arsitektur sebuah rumah susun. Mereka berdua merajut pertemanan sampai pada akhirnya mereka saling jatuh cinta dan berpacaran. Awalnya, walaupun mereka berbeda agama, suku dan adat, percintaan mereka berjalan mulus. Konflik diawali dengan dengan peristiwa pengeboman beberapa gereja menjelang Hari Raya Natal. Mirisnya lagi, peristiwa tersebut dilakukan oleh pelaku umat Muslim.

Disinilah tokoh Sunny mulai mengalami kegundahan dan dilema yang cukup berat. Ia menganggap umat Muslim tidak bisa bersifat bersahabat dengan agamanya. Padahal sebelum kejadian tersebut, Sunny sudah belajar sholat sampai membuat ketupat, demi menunjukan keseriusannya menjalani cinta dengan Annisa. Sampai pada akhirnya, Annisa dijodohkan dengan laki-laki Muslim. Kisah merekapun diakhiri, dan memutuskan untuk berteman saja.

Selain itu, cover film ini cukup menarik dengan tampilan kedua tokoh utama yang menimbulkan kesan percintaan yang begitu kental dan dalam. Kombinasi warna pada cover pun sudah cukup seimbang dengan penggunaan typografi huruf yang sederhana. Namun sayang, suara tokoh pada film ini tidak begitu jelas terdengar. Tetapi dibalik semua itu, film ini dapat memberikan kontribusi yang baik bagi penonton karena mengajarkan realita sebuah perbedaan yang kerap tidak diinginkan. Melalui film ini, sutradara berpesan bahwa perbedaan akan lebih indah jika bisa melakukan sebuah pengorbanan untuk itu. Bagaimana ? Tertarik untuk menontonnya ?





Tidak ada komentar:

Posting Komentar