Sang surya mulai beranjak ke peraduan
Mega menghiasi langit jingga sore itu
Lalu berganti warna hitam
Ditambah keindahan elok bulan sabit
Senandung cinta bernada terbawa angin semilir
Sedang menari di sela pepohonan
Bersuara merdu menguratkan nada rindu
Sedang menari di sela pepohonan
Bersuara merdu menguratkan nada rindu
Wajah manis tampak duduk di ketermanguannya
Menikmati kesendirian dalam lamunan
Menikmati kesendirian dalam lamunan
Sibuk mencari yang masih tertinggal dalam benak
Iya-kah harap itu menjadi benar
Iya-kah harap itu menjadi benar
Nyata adanya
Menggapai impian dalam kesuksesan khayalan
Menggapai impian dalam kesuksesan khayalan
Bagaimana dia akan tahu
Segala perasaan yang membebani
Sedang jarak memisahkan dengan impian
Segala perasaan yang membebani
Sedang jarak memisahkan dengan impian
Bagaimana dia akan tahu
Bahwa dia begitu melupakan
Sedang dia selalu ingat
Bahwa dia begitu melupakan
Sedang dia selalu ingat
Bagaimana dia akan tahu
Hatinya tak mampu berpaling
Sedang dirinya selalu merasa ragu
Andai saja kegaduhan bisa ditukar
Hatinya tak mampu berpaling
Sedang dirinya selalu merasa ragu
Andai saja kegaduhan bisa ditukar
dengan kesunyian
siap menjadi keriangan dalam keributan
Menjadikan senandung cinta dari sosoknya
Waktu menari tak terhenti
siap menjadi keriangan dalam keributan
Menjadikan senandung cinta dari sosoknya
Waktu menari tak terhenti
Menguasai dirinya
Membawa pada masa ketidakpastian
Membawa pada masa ketidakpastian
Akhirnya semua tak terjemput
Rasa kecewa bergelayutan
Rasa kecewa bergelayutan
Menyesak dada hingga tak lagi berkata
Menjadi saksi kerapuhan dirinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar