Bali. Sebuah pulau dengan segudang kebudayaan yang tidak mungkin lepas dari yadnya. Yadnya artinya korban suci yang tulus ikhlas. Dalam yadnya yang dilakukan pasti ada banten yang sebagai simbolnya dipersembahkan kepada Tuhan. Banten pasti terdiri dari canang salah satunya. Canang adalah sarana umat Hindu dalam berkomunikasi denganNya. Bahkan setiap hari, umat Hindu di rumahnya pasti mempunyai persediaan canang untuk mebanten sehari-hari. Kalau sehari saja di Bali tidak ada canang , Bali hampa rasanya. Biasanya canang yang digunakan di hampir setiap daerah di Bali biasanya adalah canang yang berbentuk ceper. Bahan yang digunakan dalam pembuatan canang ini beragam jenisnya. Mulai dari janur, kembang rampe, daun pisang, berbagai macam bunga, semat, buah, sirih, pisang, beras sampai tebu.
Banten, atau bagian kecil dari banten, canang merupakan penghubung antar sesama manusia, manusia dengan lingkunga dan manusia dengan Tuhan. Atau dalam konteksnya disebut Tri Kaya Parisudha. Apabila ketiga hubungan tersebut berjalan dengan baik, maka pasti akan terjadi keseimbangan alam. Rata-rata dalam seharinya setiap keluarga membutuhkan 30 buah canang. Bayangkan saja jika dalam satu tahun. Berapa banyak canang yang kita perlukan. Itu baru keperluan canang sehari-hari. Belum termasuk canang untuk keperluan lainnya. Keberadaan canang sangat menunjang upaya pelestarian hidup, ternyata. Lalu kenapa bisa begitu ?
Janur adalah bagian utama dari canang. Kira-kira untuk membuat 1 canang diperlukan maksimal 2 helai janur. Bisa dibayangkan berapa helai janur yang Bali perlukan dalam pembuatan canang dalam satu tahunnya. Biasanya janur, jika di luar Bali, Jawa misalnya biasanya digunakan untuk pembuat ketupat. Selain itu jarang janur digunakan. Hanya di Bali janur bernilai rupiah yang tinggi. Janur banyak sekali yang dapat digunakan khususnya dalam membuat banten. Balipun juga banyak mendatangkan janur dari daerah-daerah di Indonesia, contohnya saja Jawa, Sulawesi dan Kalimantan. Selain itu juga ada semat. Semat ini terbuat dari bamboo yang dipotong memanjang tipis. Ternyata penggunaan bambu ini bisa menjaga tanah dari erosi dan menjaga ketersediaan air dalam tanah. Itu artinya, dengan cukup kita menanam tanaman yang biasanya diperlukan dalam pembuatan canang. Kita telah mampu melakukan pelestarian lingkungan. Tapi jangan teori saja, kita juga harus berusaha mempraktekkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar